[Review] Gi(a)rlish Number


gahaha (5)

GAHAHAHAHAHAHAHAHA. itu adalah sebuah kata atau tepatnya adalah tawa yang akan sering terdengar di anime ini. Sebenarnya anime ini awalnya saya tidak tertarik untuk menontonnya awalnya lalu tau ini adalah adaptasi light novel karangan watari wataru yang juga pengarang dari seri Oregairu tapi setelah tau pun saya lupa memasukannya ke list yang akan saya tonton sampai akhirnya di suatu forum yang terkenal akhirnya saya ingat lagi dan saya putuskan untuk menontonnya

girlish number (3)

Seorang mahasiswi, Karasuma Chitose bertekad untuk tidak melakukan hal-hal yang membosankan ketika dia sudah beranjak ke dunia dewasa. Namun karena dia bersifat buruk dan berparas cantik membawanya dia kedalam dunia pengisi suara dan artis. Entah kenapa dia bisa bekerja di perusahaan “Number One Produce,” perusahaan agensi pengisi suara yang dikelola oleh kakaknya, Gojou. Dipikiran Chitose, dia merasa diberkahi, akan tetapi dia selalu saja mendapatkan peran pendukung saja. Selagi dia bertemu dengan orang lain di agensi tersebut, termasuk orang yang sombong dan orang kansai, Chitose mulai memahami bahwa ada banyak sekali cara untuk sukses di dalam kompetensi industri ini lain dari yang dibayangkan sebelumnya.

gahaha (7)


Girlish Number berfokus pada kisah dari chitose karasuma yang seorang pengisi suara atau seiyuu pendatang baru yang kebetulan mempunyai yang bekerja sebagai manajer di suatu perusaan yang berhubungan anime (serius sampai gak ngerti ini perusahaan apaan) karena “keuntungan” keluarga akhirnya chitose mendapatkan peran utama dalam suatu anime harem. yap karena dapet peran di anime harem yang artinya akan banyak heroine cewek yang berarti akan banyak pengisi suara cewek lainnya.

gahaha idol

Intinya anime ini seperti memperlihatkan realita industri anime saat ini. bila kalian pernah menonton shirobako mungkin sedikit pernah disentil di anime tersebut. di sini lebih parah lagi sih, seperti menyentil anime yang diambil dari materi light novel yang ceritanya kebanyakan hampir sama, harem dengan segala bentuk fanservice –nya, atau cerita yang biasa aja juga dibahas disini. tapi mungkin salah satu fokus yang terasa adalah menjual tampang dari para seiyuu daripada kemampuan “aktingnya” sebagai pengisi suara. yah mungkin seperti anime yang menjual seiyuu nya sebagai idol yang artinya lebih menjual musik di animenya daripada cerita di animenya sendiri tersebut. Hampir di satu musim anime ini banyak diperlihatkan sisi gelap atau mungkin busuknya industri anime (yang saya nikmati) saat ini.


girlish-number-14-1

Tentu saja tidak lengkap bila tidak membahas karakter utamanya. chitose karasuma seorang seiyuu pemula yang mempunyai faktor keberuntungan yang cukup tinggi  tetapi dengan sifatnya yang super pede dan bangga pada dirinya sendiri membuatnya sering “terjatuh “ karena ulahnya sendiri. disini kita melihat bagaimana chitose yang menurut saya adalah salah satu karakter paling pede yang pernah saya lihat ini berkembang yang meskipun tetep pede dan sifat busuknya ini tetap ada tapi itu yang menjadikannya chitose tetap seorang chitose. saya sebagai penonton bisa tertawa karena kebusukannya tapi saya juga bisa merasa sedih melihat chitose dengan kebusukannya. Seakan chitose ini seperti kebanyakan orang – orang diluar sana dan mungkin juga saya sendiri. seperti kebanyakan orang suka saat dirinya dipuji tepatnya hanya ingin mendengar pujia tapi saat dikritik atau saran tidak didengar pada intinya bukan gw yang salah tapi dunia ini yang salah .

Hf3DtIOGirlish-Number-08-36

Tentu saja karakter yang lain pun tidak kalah menariknya. Ada 1 episode yang khusus membahas sisi lain dari kazuha (bonus momoka) yang bisa dijadikan alternatif bila bosan dengan chitose. cerita pada episode tersebut sangat bagus, karena sisi lain dari kazuha yang tidak diperlihatkan saat menjadi seiyuu. begitu juga momoka yang sepertinya menjadi lebih kuat setelah perjalanan liburan ke kampung halamannya kazuha. yae seorang teman yang satu sekolah seiyuu juga karakternya menarik terutama dia seperti selalu menjadi korban oleh chitose. dan juga ada seiyuu yang mempunyai ciri khas yaitu logatnya yang berarti bisa menjadi kelebihannya yang cukup menarik adalah usianya yang ternyata dia satu angkaran sekolah seiyuu dengan kakaknya chitose.

gahaha (4)


hmmmm apalagi yah, oh yah mungkin ini adalah skenario terburuk bila di shirobako, mulai dari proyek yang diambil dari light novel kelas menengah, cerita yang pas – pasan, harem dengan banyak fanservice dan kurangnya kordinasi di berbagai divisi membuat anime yang mereka produksi kacau banget hasilnya. bahkan sang penulis light novel pun tidak berbuat apa – apa.

girlish number (26)

Ditambah dengan kelakuan CEO  dan produser yang menurut saya kok bisa yah mereka di posisi itu. tapi mungkin aja dulunya mereka normal, tapi setelah ketemu dengan uang semua berubah.


gahaha (3)

Jadi bagaimana pendapat saya? bila kalian ingin melihat sebuah anime yang memperlihatkan bagaimana anime itu dibuat alias behind the scenes yah mungkin bisa lah menonton anime ini. tapi tidak cukup mendetail seperti shirobako. disini kita lebih banyak melihat sisi gelap atau mungkin kebusukan di industri anime pada saat ini.  yah meskipun cerita yang ditawarkan sepertinya  banyak yang ingin diceritakan tapi tidak tergali dengan baik dalam 13 episode saja. yah dan mungkin bagi penggemar oregairu akan menyukai anime ini karena lagi – lagi mengambil cerita dari sisi kebusukan khas watari wataru ( padahal saya cuma nonton oregairu doang gak pernah yang lainnya)
Berapa skor yang saya berikan?

girlish

GAHAHA KATTANA
GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA!

Inti dari anime ini adalah GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA! GAHAHA KATTANA!

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi komentar :D

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman belanja online

kembali menonton

[Review] Hataraku Maou Sama