Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 1

And every journey must eventually come to an end.

begitu juga dengan perjalanan dari bocah penyihir yang telah menyulap jutaan orang di dunia menjadi pecintanya. Demikian juga perjalanan dari sang bocah penyihir yang telah menyulap jutaan orang di dunia menjadi pecintanya. Semenjak filmnya muncul pada tahun 2001 hingga kini Harry Potter adalah salah satu franchise terlaris yang pendapatannya tidak pernah kurang dari 240 Juta USD. Ada orang yang memprediksi bahwa dengan tambahan dua film lagi (mengingat buku terakhirnya dipecah menjadi dua film) franchise Harry Potter bakalan menjadi yang terlaris di Amerika sana – memecahkan rekor yang dipegang oleh Star Wars dengan enam filmnya.

Film ini diawali dengan diungsikannya Harry dari rumahnya di Privet Drive. Dengan kematian Albus Dumbledore praktis tidak ada lagi sosok dalam dunia sihir yang memiliki wibawa cukup untuk menghentikan sepak terjang dari Voldemort. Keberadaan Harry tidak lagi aman dan saat pengungsiannya bahkan telah dibocorkan ke Voldemort. Para Death Eater segera menyerang Harry dan rekan-rekannya yang bertugas menyamar sekaligus menjaganya. (SPOILER) Korban pun berjatuhan mulai dari Hedwig dan Mad-Eye Moody.

Harry enggan menjadi beban sehingga bersama dengan Hermione dan Ron, mereka bertiga berpetualang untuk mencari Horcrux. Lupa dengan apa itu Horcrux? Horcrux adalah bagian dari jiwa Voldemort yang ia simpan di beberapa tempat sekaligus menjadi kunci untuk mengalahkan dan menamatkan riwayat sang penyihir jahat itu untuk selama-lamanya. Tentu saja cara mendapatkan Horcrux-Horcrux tersebut tidak mudah. Tidak lama sebelum kementrian sihir dikudeta dan kemudian dikuasai oleh kaki tangan Voldemort… berhasilkah Harry menghancurkan para Horcrux? Akan jatuh lagikah korban dari pihaknya?

Sang sutradara david yates berhasil menciptakan seuasana agar penonton pelan – pelan mengetahui informasi mengenai hocrux dan juga cerita deathly hallows itu sendiri. Toh mengingat film ketujuh ini tidak lagi bersetting di dalam kastil Hogwarts, ini juga menjadi kesempatan bagi Yates menunjukkan sinematografi lansekap negeri Inggris yang luar biasa cantiknya juga berbagai teritori lain di luar Hogwarts seperti gedung Kementrian Sihir.

Tadinya saya sangka bahwa kendala terbesar film ketujuh ini adalah mengumpulkan kembali cast-cast dari film-film sebelumnya. But this movie did a really really wonderful job. Mad-Eye Moody, Hagrid, Wormtail, Lupin, Dumbledore, sampai Dobby semua muncul dalam film ini. Bahkan karakter-karakter ‘kecil’ (tidak berperan besar di bagian awal) seperti Neville Longbottom, Bill Weasley dan Fleur Delacour pun nongol di sini untuk membantu memajukan jalan cerita. Senang rasanya petinggi di Warner Bros dan para aktor yang pernah berperan di dalam film ini semuanya mau bekerja sama untuk memberikan kepuasan pada penonton.

Tadinya saya sangka bahwa kendala terbesar film ketujuh ini adalah mengumpulkan kembali cast-cast dari film-film sebelumnya. But this movie did a really really wonderful job. Mad-Eye Moody, Hagrid, Wormtail, Lupin, Dumbledore, sampai Dobby semua muncul dalam film ini. Bahkan karakter-karakter ‘kecil’ (tidak berperan besar di bagian awal) seperti Neville Longbottom, Bill Weasley dan Fleur Delacour pun nongol di sini untuk membantu memajukan jalan cerita. Senang rasanya petinggi di Warner Bros dan para aktor yang pernah berperan di dalam film ini semuanya mau bekerja sama untuk memberikan kepuasan pada penonton.

Harry Potter and the Deathly Hallows merupakan film yang paling berbeda dari seri-seri sebelumnya. Seluruh hal yang biasa kita lihat di seri-seri sebelumnya lenyap! Harry Potter dan teman-temannya seakan berada di dunia lain, dunia yang lebih nyata. Mereka bersembunyi, menyamar, dan merapal mantera untuk bertahan hidup. Apparently, being a witch is not fun at all. Mungkin, setelah menyaksikan seri terakhir ini, anak-anak akan melihat sisi lain dari dunia sihir (yang selama ini terlihat begitu indah dan menyenangkan). Berbicara mengenai anak-anak, seri terakhir ini menjadi seri yang paling tidak dianjurkan untuk anak-anak. Dunia Harry Potter telah berubah menjadi lebih gelap, kelam, dan berbahaya. Lebih banyak kematian dan kekerasan disajikan di film ini. Belum lagi, kisah romantis antara Ron-Hermione dan Harry-Ginny tentu saja bukan konsumsi yang baik untuk anak-anak.

*note : saya ga baca novelnya jadi ga tau cerita yang dipotong dari bukunya hehehe

Score: 8,5

Movie Details
Director: David Yates
Cast: Daniel Radcliffe, Emma Watson, Rupert Grint, Helena Bonham Carter, Ralph Fiennes
Running Time: 146 Minutes