Scott Pilgrim vs the world

Apa film yang paling mengingatkanmu dengan video game? Mortal Kombat? Street Fighter? Tomb Raider? Well, setelah menonton film ini setiap kali mengatakan film yang terinspirasi dari video game saya pasti bakal menyebutkan Scott Pilgrim VS The World. Aneh dan ajaibnya film ini justru diangkat dari graphic novel enam seri karangan Bryan Lee O’Malley. Loh kok bisa?

Scott Pilgrim adalah seorang bocah geek berumur 22 tahun yang tergabung dalam grup band Sex Bob-omb bersama rekan-rekannya. Setelah putus pacar dan patah hati selama lebih dari setahun akhirnya Scott Pilgrim menemukan pacar seorang anak SMU (alias bawah umur) Knives Chau. Tetapi namanya jatuh hati seseorang tidak pernah bisa disangka-sangka. Saat Scott bertemu dengan Ramona Flowers pada sebuah pesta, ia langsung jatuh cinta dan mengejar-ngejarnya. Kegigihan hati Scott membuat Ramona luluh dan menyetujui untuk berpacaran dengannya.

Akan tetapi jadian dengan Ramona bukan berarti happy ending bagi Scott. Semua teman-temannya mendesak Scott untuk terlebih dahulu memutuskan Knives dan bukannya menduakan si gadis SMU tersebut, tapi Scott tidak punya keberanian melakukannya. Lebih parah lagi adalah Ramona ternyata memiliki masa lalu yang kelam. Ia punya tujuh mantan pacar yang semuanya mengajak Scott duel sampai titik darah terakhir untuk memperebutkan Ramona. Berhasilkah Scott mengalahkan para mantan pacar Ramona? Ataukah ia bakalan mati demi cinta?

Rasa penasaran saya makin bertambah setelah saya mendownload dan mendengarkan lagu-lagu pada album original soundtrack-nya. Sebut saja Beck, Broken Social Scene, dan Metric; ‘. Sayangnya, saya mendapat rumor bahwa Scott Pilgrim tidak akan tayang di Indonesia karena distributornya entah kenapa tidak mau menayangkannya disini. Tuhan berkata lain, Dia menakdirkan saya mendapat film ini versi bajakannya.

Kalau kalian seorang gamer atau penggemar komik, maka jelas film ini akan menyenangkan buat kalian tonton karena ia memiliki banyak referensi dan parodi game di dalamnya. Street Fighter, Pokemon, Tony Hawk, coba tonton sendiri untuk menangkap lebih banyak referensi lainnya. Itu baru dunia game. Dengan hadirnya Brandon Routh sang Superman baru jelas ada parodi film manusia baja di sini. Dan masih banyak – banyak lagi homage untuk pop culture lainnya baik muncul secara visual maupun sekedar melalui dialog-dialog cerdas dan super lucu yang bertebaran di dalamnya. Saya rasa kebanyakan homage inilah yang bakalan membuat orang non-geek sulit mengikuti kisah Scott Pilgrim. Akan tetapi buat para geek, film ini – seperti halnya Kick-Ass – pasti jadi favorit kalian.

Ingat kalian dengan serial Batman tempo jadul yang setiap kali fightingnya ada efek suara “BANG”, “POW!!!” dan sejenisnya? Nah, sinematografi dan efek yang sama dipakai dalam film ini.

Casting dalam film ini sungguh pas. Michael Cera yang langganan peran geek sepertinya memang dilahirkan sebagai Scott Pilgrim. Akting Cera yang begitu-begitu saja dan datar nampaknya memang tak bisa dikembangkan lagi (dan karirnya pun mentok begitu saja) tetapi toh mimik mukanya yang datar itu malahan pas menghidupkan Scott Pilgrim yang lugu, pecundang, tapi sekaligus jagoan saat diperlukan. Mary Elizabeth Winstead sebagai Ramona juga pas karena mukanya yang cantik rasanya membuat semua pria memang kepincut kepadanya. Belum lagi para bekas pacarnya Ramona yang beberapa diperankan nama tenar ala Chris Evans dan Brandon Routh (uniknya dua sosok ini akan dan pernah berperan jadi superhero: Captain America dan Superman).

Score: 9.2

Movie Details
Director: Edgar Wright
Cast: Michael Cera, Ellen Wong, Mary Elizabeth Winstead, Kieran Culkin, Anna Kendrick
Running Time: 112 Minutes