The Blind Side

image

 

 

 

 

 

 

 

 

"Based on the extraordinary true story"

The Blind mungkin boleh jadi salah satu film bertemasport yang menjadi favorit saya. Dengan lebih mengetengahkan unsur drama didalamnya, secara tidak diduga film ini mampu mendapatkan banyak reviewyang baik. Dengan modal yang tidak besar  The Blind Side mampu membuat jatuh cinta orang yang menontonnya.Diangkat dari novel karya Michael Lewis berjudul 'The Blind Side: Evolution of a game' yang ditulis berdasarkan kisah nyata. Kisah hidup seorang pria bernama Michael Oher yang menginspirasi banyak orang tentang sisi kemanusiaan yang luas

Film ini diangkat dari kisah nyata seorang pemain American Football bernama Michael Oher. Michael Oher semula adalah anak jalanan yang dibuang dari satu keluarga ke keluarga lainnya. Kasihan Michael. Karena badannya yang besar dan gendut, banyak keluarga yang ‘memeliharanya’ menganggap kalau dia bodoh dan menghabiskan uang makan saja. Suatu hari, karena bantuan dari orang tua temannya, Michael berhasil masuk ke dalam sekolah Kristen. Di sana Michael langsung menjadi sorot perhatian karena sangat sedikit orang berkulit hitam belajar di tempat itu. Keberadaan Michael kemudian menarik perhatian seorang ibu bernama Leigh Anne Tuohy.

Tergerak oleh Michael yang tidur di dalam gym setiap harinya karena tak punya rumah, Leigh Anne pun menawarkan rumahnya untuk ditiduri oleh Michael. Dasarnya Leigh Anne keras kepala, walau keluarganya agak ragu-ragu menerima Michael, Leigh Anne memenangkan argumentsi dan Michael perlahan-lahan menjadi bagian dari keluarga Tuohy. Michael yang semula menutup diri dari semua orang mulai belajar membuka hatinya kepada anggota keluarga Tuohy. Pelajarannya di sekolah makin membaik, dan bakat terpendam Michael dalam dunia olahraga – terutama American Football – mulai ditemukan

The Blind Side sukses dengan tidak muluk-muluk menjual “based on true story” menjadi film yang sangat menghibur, nyaman, dan juga penuh dengan nilai moral serta kaya akan sentuhan yang serba inspiratif. John Lee Hancock dengan sangat matang dan cermat dapat menggarap film yang didasarkan dari sebuah buku berjudul “The Blind Side: Evolution of a Game” yang ditulis oleh Michael Lewis ini. Sutradara yang juga ikut ambil bagian dalam pengerjaan scriptnya tersebut berhasil mentransfer pesan-pesan penting yang tercoret dalam bukunya dan pada akhirnya tervisualisasi cantik dalam film. Untuk menciptakan film yang didasarkan kisah nyata, John tidak meramunya dengan formula melodrama yang terlalu cengeng, namun meraciknya dengan adegan-adegan yang dapat menggugah emosi kita untuk ikut “tinggal” bersama keluarga Tuohy dan mengamati secara dekat perkembangan seorang Big Mike serta “chemistry” uniknya dengan ibu angkatnya.

Alur ceritanya sangat bersahabat untuk diikuti, film ini bermain tidak membosankan. John bisa menjaga plot yang diciptakannya untuk tidak terlepas dari genggamannya. Mengarahkan para pemainnya untuk berakting dengan baik sampai akhir “pertandingan”. Film terus dapat berfokus pada hubungan Michael dan Leigh, dengan sedikit melirik pada sisi latar belakang seorang Michael. Namun sekali lagi John dapat menjaga alur untuk tidak keluar dari plot yang sebenarnya. Dia membiarkan penonton untuk mengetahui seperti apa kehidupan Michael sebelum dia bertemu keluarga Tuohy, kehidupan jalanan yang keras, masa lalunya yang tidak bahagia, bahkan kita diajak bertemu dengan ibu kandung Michael. Namun sekali lagi kita akan diajak kembali ke “game” utama, semua masa lalu Michael hanya dijadikan sebagai drama pendukung. John melalui film ini juga berani untuk bicara soal kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat, tapi tidak serta merta menggurui penonton soal moralitas. Tidak juga mengajari kita dengan blak-blakan soal rasisme yang terjadi di kehidupan bermasyarakat di dunia modern ini. Film ini mengalir begitu saja tanpa bermaksud menjadi sebuah “kritikan pedas” tapi murni hanya menceritakan kisah sederhana “nothing to something”.

Film ini begitu sederhana menceritakan kisah biopik seorang Michael Oher, tetapi sekali lagi bisa begitu menyentuh dan menginspirasi. Tak pelak film besutan sutradara yang sebelumnya pada tahun 2004 membuat “The Alamo” ini mendapat sambutan yang cukup positip dari para kritikus film dan secara komersil film ini sangat berhasil dengan raihan 200 juta lebihnya. Film ini juga langsung mengangkat karir seorang Sandra Bullock, yang terkenal “langganan” film-film romantis, komedi, dan komedi-romantis. Aktingnya sebagai Leigh Anne Tuohy sangat-sangat mengesankan. Lakon yang diperankannya begitu menyita perhatian dan mengundang decak kagum begitu film ini mulai memperkenalkannya dan bergulir dari menit ke menitnya. Aksen selatannya begitu kental dengan balutan rambut pirangnya yang cantik, menyempurnakan peran yang sedang dimainkannya. Usaha Sandra Bullock untuk berakting sebagus dan semaksimal mungkin di film ini nyatanya tidak sia-sia. Di ajang Golden Globes Award tahun 2010, dia dianugrahkan penghargaan artis terbaik untuk aktingnya di film “The Blind Side” ini. Film ini secara keseluruhan tampil menyegarkan dengan drama, konflik, dan akting para pemainnya, saya sendiri selalu cocok dengan tipe-tipe film semacam ini.film yang cocok ditonton oleh sekeluarga. Enjoy!

Score: 8.2

Movie Details
Director: John Lee Hancock
Cast: Quinton Aaron, Sandra Bullock, Tim McGraw, Kathy Bates
Running Time: 129 Minutes

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman belanja online

kembali menonton

[Review] Hataraku Maou Sama