[Review] Shokugeki no Souma
Dulu saya pernah membahas tentang masterchef Indonesia. dan apakah ada anime tentang masakan dan makanan? dulu saya pernah menonton anime tentang masakan berjudul cooking master boy. masakannya tergolong luar biasa karena tiap kali memakannya akan keluar efek cahaya dan keluar naga. tapi itu DULU, jaman sekarang sepertinya masakan bila digabungkan dengan unsur seperti itu kurang menarik. jaman sekarang tentu lebih menarik lagi bila ditambah dengan “bumbu” echhi. jawaban semua itu ada Shokugeki no Souma.
Impian dari Yukihira Souma adalah menjadi seorang koki fulltime di restoran ayahnya dan melampaui keterampilan memasak ayahnya. Tapi, setelah Souma lulus SMP, ayahnya yaitu Yukihira Jouichirou, menutup restorannya di Eropa. Meskipun dia merasa down setelah itu, Souma tetap menyimpan semangat bertarungnya yang berasal dari tantangan Jouichirou untuk bertahan di sebuah sekolah kuliner elit di mana hanya 10% dari siswanya lulus. Akankah Souma bisa bertahan?
Seri yang beberapa kali diingatkan di panel manganya bahwa ini ada seri terntang masak ini benar – benar menggoda iman untuk menahan nafsu untuk makan layar monitor saya haahahah. bila anda pernah menonton masterchef indonesia pada masa awal – awal tentu betapa menakjubkannya masakan yang dibuat dari para peserta ataupun jurinya. berbeda dengan acara masakan di tv yang fokus pada hasil masakan lezatnya tapi di seri ini kita pun disajikan bagaimana cara penyajian, pembelajarannya dan reaksi orang yang memakannya.
Sebagai seri yang diadaptasi dari manga yang cukup populer saya pun yakin pada arc ujian musim gugur dan ternyata saya salah. pada 12 episode awal bisa dibilang pengenalan sekolah dengan berbagai keadaannya. seperti pengenalan judul shokugeki, pembelajaran, elite ten, pelatihan. Menurut saya alur yang cukup santai (banget). Berbagai karakter muncul selain para pemeran utama. selain soma, megumi dan erina – sama. para penghuni asrama tempat tinggal soma pun muncul dengan karakter yang ajaib.
Arc pelatihan boleh dibilang cukup menyita jatah tayang episode, tapi saya tidak kecewa karena adaptasi yang sangat bagus terutama saat soma menantang duel seniornya. dalam beberapa anime yang pernah saya tonton cukup sering tokoh utama membela temannya terutama teman ceweknya (waifu) meskipun kebanyakan cukup konyol, berbeda dengan di seri ini dari ke 2 belah pihak pun diberi penjelasan yang masuk akal alasan shokugeki ini.
Cerita yang cukup panjang untuk pelatihan dengan memakan episode 8 episode pun berimbas dalam beberapa perubahan cerita yang diambil, bagi para pembaca manga tentu menjadi hal aneh tapi bagi yang hanya menonton anime saja tidak masalah. tentu ada baik dan buruknya. menurut saya baiknya penjelasan menjadi lebih detail dalam arc karage tetapi buruknya beberapa hal penting dilewat dan berimabas pada cerita pemilihan musim gugur. arc karage dengan jumlah 2 episode dan setelah itu pemilihan musim gugur yang berjumlah hanya berjumlah 6 episode terasa sangat pendek sekali, bila mengingat cerita ini cukup penting bagi cerita selanjutnya.
Ah tapi selama itu tetap nikmat untuk ditonton tentu saja tidak masalah kan? selain cerita tentu sajian utama disini adalah masakannya. masakan yang disajikan pun membuat saya sering menjadi lapar saat menontonnya.
Dan tidak lupa ekspresi saat menikmati hidangan pun menjadi kekuatan utamanya
Bila anda jeli cukup sering muncul parodi dari berbagai manga atau anime lain disini
Menurut saya ini salah satu seri bagi kalian yang menyukai anime dengan genre shounen yang pertarungannya bukan dengan tinju atau pukulan tetapi dengan masakan dengan bumbu racikan echi dan harem yang cukup pas tidak berlebihan. ending menggantung? dengan cukup populernya seri anime dan manga – nya tentu kita berharap ada kelanjutannya. yah paling tidak manga-nya masih terus jalan dan masih populer
Bagi para penikmat anime di indonesia mungkin cukup heboh dengan kehadiran bahan makanan yang berasal dari indonesia. yah tempe masuk juga loh ke sini
Tidak lupa bila di suatu anime tentu ada best waifu kan? bila kebanyakan orang memilih tadokoro megumi tapi saya lebih memilih mito ikumi alias nikumi. alasan tidak usah dijelaskan.
bukan karena melonnya yah
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberi komentar :D