[Review] Shuumatsu no Izetta

Satu lagi anime musim gugur yang akan saya bikin ulasannnya, sebenarnya ini gak masuk list tontonan saya sih awalnya tapi setelah banyak yang share di socmed akhirnya saya mencoba 1 episode dan akhrinya malah keterusan tiap minggunya. karena sekarang februari dan bulan depan adalah maret artinya domain .com blog ini akan diperpanjang, yah rada galau juga sih antara perpanjang atau gak, antara masih tetep di blogger atau pindah pake hosting sendri pake wordpress. tapi ah sudahlah gimana nanti weh lah




Di tahun 1939 negara imperialis Germania melancarkan sebuah invasi mendadak ke negara-negara tetangganya. Gerakan ini langsung menggulung Eropa dan menjatuhkannya dalam 1 kali gerakan, dan era tersebut terseret dalam badai peperangan. Kemudian pada tahun 1940, Germania menargetkan Elystadt, negara kecil yang diberkahi area hijau indah dan air dari pegunungan Alps. Shuumatsu no Izetta mengambil setting pada perang dunia kedua pada tahun 1940 dan berfokus pada gadis berambut merah bernama Izetta yang merupakan seorang penyihir satu-satunya yang tersisa dan mampu menggunakan senjata api yang ia tunggangi sebagai pengganti sapu terbang.




Setelah baca sinopsis dan episode 1 menurut saya ini ceritanya bakal menarik. Menariknya adalah ketika tekhnologi melawan sihir. ceritanya  mengambil setting di abad pertengahan ketika jaman peperangan dimana – mana (sok tau banget). cerita dimana 1 negara kecil mencoba melawan negara yang mencoba menguasai dunia. agak mirip ceria olaharaga ketika tim kecil melawan tim kuat juara bertahan gitu lah. cerita mengenai bagaimana izetta sendirian melawan pasukan musuh ini adalah salah satu yang menarik bagi saya, karena sihir izetta ini bukanlah ngeluarin api, meteor atau bisa teleport kaya saiki gitu, tapi sihir izetta ini lebih ke mengendalikan benda sesuai keinginannya, itu pun masih terbatas oleh tempat dimana dia bisa menggunakannya. Adegan izetta terbang dan melawan musuhnya menurut saya sih lumayan bagus  apalagi ditambah beberapa efek 3D yang lumayan bagus. tapi kelebihan utamanya adalah anime ini adalah original anime, artinya gak ada spoiler yang kadang bikin males nonton.



Cerita mengenai bagaimana dekatnya hubungan antara putri fine dan izetta mungkin lebih menjual daripada cerita perangnya sendiri sih, disini terlihat sekali bagaimana putri fine yang bijaksana walaupun usianya masih sangat muda namun bisa menjadi sangat bijaksana sebagai pewaris tahta kerajaan, selain itu izetta sebagai penyihir terakhir disini dekat dengan putri  fine dikarenakan fine pernah menyelamatkannya pun cukup klise sih. Yuri flag yang terlihat bagaimana keduanya pun sangat menarik. yang menariknya adalah cerita legenda  Elystadt dimana raja jatuh cinta dengan penyihir ini “terulang“ kembali oleh fine dan izetta



selain izetta dan putri fine yang menjadi inti ceritanya saya tertarik dengan cerita 2 orang yang ada diatas. saya gak akan bahas karena bakal spoiler. tapi menurut saya karakter para musuhnya disini klise banget. Yang paling males adalah ketika sang tokoh antagonis itu terlalu keseringan sok keren dan membahas rencananya gitu. dan juga ada 1 musuh yang muncul di akhir – akhir yyang menjadi musuh “last boss” dengan cerita yang cukup mengejutkan juga sih.


Jadi apakah anime ini masuk kategori apa? menurut saya ini adalah anime yang cukup ditonton dan nikmati seadanya saja tanpa perlu terlalu memikirkan hal detail – detailnya, tapi yang terbaik dari anime ini menurut saya adalah dari musiknya, apalagi musik pembuka dan penutupnya yang enak didengarkan. lagu pembuka berjudul cross the line oleh AKINO with bless4ka ini pantes gak terasa asing oleh saya, yah lumayan sering jadi lagu buat anime juga sih. lagu penutupnya Hikari Aru Basho e (光ある場所へ)" oeh May'n itu bener – bener bisa bikin galau
penilaian anime saya di akun MAL saya adalah ini. asalanya sih bakal saya kasih 8 atau 9 kalo endingnya bisa bikin saya terkejut tapi ternyata cari aman aja jalan ceritanya jadi saya kasih skor segitu deh